"Welcome to my blog, sharing knowledge and information"

Selasa, 18 Mei 2010

Budaya Laluhan Perang Air Suku Dayak Ngaju
Budaya Laluhan Perang Air Suku Dayak Ngaju. Budaya Laluhan seperti sudah disebutkan sebelumnya jika budaya ini merupakan sebuah rangkaian prosesi upacara adat suku Dayak di Kalimantan Tengah yang biasanya satu rangkaian dengan acara Tiwah. Suasana perang air baru-baru ini terjadi di aliran Sungai Kapuas, Kota Kuala Kapuas, Provinsi Kalteng. Tentu kejadian ini bukan perang dalam arti peperangan sesungguhnya. Perang-perangan di atas air yang diperagakan sekelompok anak muda dayak warga setempat tersebut merupakan salah satu kegiatan atraksi warisan budaya asli suku Dayak Kalteng yang secara turun temurun dikenal dengan istilah "Laluhan".

Budaya Laluhan juga sering disebut sebagai tradisi perang air suku Dayak Ngaju sebagai penduduk asli yang mendiami Bumi Tambun Bungai (Kalimantan Tengah), perang air atau perang danom (baca; danum) dalam bahasa lokal. Kegiatan perang air suku Dayak Ngaju ini sebagai simbol, begitu gigihnya warga Dayak dalam mempertahankan wilayahnya dari gangguan musuh, atau sebagai simbol betapa gigihnya warga setempat memerangi kemiskinan dan keterbelakangan agar menjadi sebuah masyarakat yang maju dalam upaya memajukan pembangunan di wilayah Kalteng.

Bagi warga suku Dayak Ngaju Kalteng, tradisi upacara bernama Laluhan tersebut berkaitan dengan acara yang disebut Tiwah atau semacam upacara pengangkatan tulang belulang seseorang yang sudah meninggal dan dikubur, kemudian dipindahkan ke suatu bangunan kecil yang disebut Sandung.

Upacara ini terkait dengan kepercayaan nenek moyang orang Dayak Ngaju setempat "Kaharingan" sebagai agama orang dayak asli sebagai asal mula agama atau kepercayaan Suku Dayak Ngaju .Guna memindahkan tulang belulang tersebutlah maka dilakukan acara yang dikenal Laluhan tadi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar